Blunder Wasit di Piala Dunia

Berikut adalah beberapa di antaranya.

Bisikan Mussolini
Pada final Piala Dunia 1934 antara Italia dan Cekoslovakia, wasit Ivan Eklind sempat terlihat berada di tribun yang ditempati Benito Mussolini. Di lapangan, wasit asal Swedia itu beberapa kali membuat putusan yang merugikan Cekoslovakia.

Gol Nyeker Leonidas
Saat Brasil menghadapi Polandia di perdelapan final Piala Dunia 1938, wasit Ivan Eklind mengesahkan gol kedua Leonidas pada menit ke-93 meski sang pemain melakukannya dengan telanjang kaki, hal yang melanggar aturan. Leonidas mengakui hal itu. ”Aku sengaja membenamkan kakiku kedalam lumpur di lapangan agar wasit tak melihatku telanjang kaki”, ujarnya.

Wembley-Tor
Wasit Gottfried Dienst sebenarnya tak tahu persis apakah bola tendangan Geoff Hurst yang sempat membentur mistar telah melewati garis gawang Jerman (Barat) saat Inggris melakoni final Piala Dunia 1966. Namun setelah berdiskusi dengan asistennya, Tofik Bakhramov, dia lantas mengesahkannya menjadi gol. Padahal, dalam rekaman video terlihat bola tak melawati garis gawang.

Sundulan Zico
Wasit Clive Thomas asal Wales tak mengesahkan gol Zicoyang dicetak melalui sundulan menyongsong sepak pojok pada menit terakhir. Thonas meniup peluit kala bola masih melayang di kotak pinalti Swedia.

Tragedi Battiston
Pada laga semi final Piala Dunia 1982, Herald Schumacher, kiper Jerman (Barat), melakukan pelanggaran keras terhadap Patrick Battiston dari Prancis. Gara-gara itu, Battiston mengalami cedera parah dan harus dilarikan ke rumah sakit. Namun anehnya, wasit Charles Coerver dari Belanda tak mengganjar Schumacher dengan kartu.

Tangan Tuhan Maradona

Jelang menit ke-51 pada perempat final Piala Dunia 1986 antar Inggris dan Argentina, Jorge Valdano melepas umpan lambung ke kotak pinalti Inggris. Diego Maradona melompat dengan tangan terjulur ke atas berbarengan dengan kiper Inggris, Peter Shilter. Bola lantas masuk ke gawang berkat tangan Maradona. Para pemain Inggris protes, namun wasit Ali Bin Naseer dari Tunisia tetap mengesahkannya menjadi gol.

Anti-Italia

Saat Italia berhadapan dengan Korea Selatan di perempat final Piala Dunia 2002, wasit Byron Moreno asal Ekuador berkali-kali membuat putusan yang merugikan Gli Azzurri. Selain menganulir gol Italia, dia juga mengusir Francesco Totti dan memberikan pinalti bagi Korea Selatan.

Blunder Poll

Hanya butuh dua kartu kuning untuk mengusir keluar seorang pemain. Tapi, wasit Graham Poll dari Inggris menunggu hingga kartu kuning ketiga untuk mengartumerahkan Josip Simunic pada laga Kroasia dan Australia di Piala Dunia 2006. Gara-gara kesalahannya, dia lantas di pulangkan ke negaranya.

Tendangan Lampard


Saat Jerman berhadapan dengan Inggris di perdelapan final Piala Dunia 2010, wasit Jorge Larrionda asal Uruguay tak mengesahkan tendangan Frank Lampard menjadi gol meski dalam rekaman video terlihat bola jelas-jelas melewati garis gawang.

Gol Offside Carlos Tevez

Pada laga perdelapan final Piala Dunia 2010 antara Argentina dan Meksiko, Carlos Tevez menjebol gawang Meksiko dan wasit Roberto Rosetti asal Italia mengesahkannya menjadi gol. Walau para pemain Meksiko protes dan juga dalam rekaman video terlihat Tevez berada dalam posisi offside.

Gol Luis Fabiano
Wasit Stephane Lannoy dari Prancis mengesahkan gol yang di cetak Luis Fabiano di penyisihan grup Piala Dunia 2010 antara Brasil dan Pantai Gading, meski sebelum mencetak gol Fabiano terlihat mengontrol bola dengan tangannya.

Blunder Coulibaly
Saat Amerika Serikat berhadapan dengan Slovenia di penyisihan grup Piala Dunia 2010, wasit Koman Coulibaly asal Mali tak mengesahkan gol pemain Amerika Serikat, meski gol itu bersih tak terlihat ada suatu pelanggaran berati.

Perbedaan Perlakuan Terhadap Insiden yang Sama
Kontrofersi lain yang bisa diangkat adalah perbedaan perlakuan terhadap insiden yang sama.
Wasit Roberto Rosetti dengan mudahnya mengusir pemain Australia, Herry Kewell yang menahan bola di garis gawang dengan posisi tangan rapat ke badan. Sementara Carlos Simon dari justru membiarkan ketika pemain belakang Jerman, Philipp Lahm melakukan penyelamatan serupa dengan Kewell.

Sumber: duniasoccer.com

1 Komentar:

Friday, 25 March, 2011 Visitor
Anonymous said...

kalau di PSSI yg Blunder bukan Wasitnya tapi pemimpin2nya...

 

Followers

Followers

Followers

© 2009 - Now Ari Febriant's Blog™
Didukung Oleh :
Blogger | O-Zone | Galeri Ari Febriant's | Fish Hatchery Masamo | Tabel Klasemen & Topskor Liga