Soal Hak Siar TV dan Sponsor, LPI Jauh Ungguli PSSI

Penyelenggara Liga Primer Indonesia (LPI) tidak asal bunyi (asbun) ketika menyatakan dirinya sebagai kompetisi sepakbola di Indonesia yang berbasis profesional. Sebab, dari beberapa aspek memang LPI lebih unggul dari kompetisi dibawah kendali PSSI.

Media Officer LPI, Abi Hasantoso kepada beritajatim.com, Sabtu (15/1/2011) siang mengatakan, untuk fee dari siaran televisi saja, LPI jauh mengungguli televisi yang menyiarkan pertandingan Superliga maupun Divisi Utama.

"Yang saya tahu, untuk Indosiar saja nilainya jauh lebih besar dari televisi sebelah yang menyiarkan pertandingan Superliga," jelas Abi.

Padahal itu hanya berasal dari satu televisi saja, yakni Indosiar. Padahal saat ini LPI juga disiarkan oleh Metro TV. "Kalau berapa totalnya memang saya tidak tahu jelas. Yang pasti jumlahnya jauh lebih besar dibanding yang diberikan televisi sebelah untuk kompetisi tetangga," sindir Abi.

Kenapa bisa terjadi perbedaan cukup besar antara pemegang hak siar LPI dengan Superliga dan Divisi Utama? Dijelaskan Abi, disinilah akhirnya ketara mana kompetisi yang dikelola secara profesional dan tidak.

Sebab, seharusnya pendapatan dari hak siar televisi lebih besar dari yang selama ini terjadi di sepakbola nasional.

"Ini juga menjadi bukti putra putri bangsa sebenarnya sangat peduli dengan sepakbola ini. Ingat, LPI adalah buah yang lahir dari hasil Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang beberapa waktu lalu," tegasnya.

Selain dari pendapatan hak siar, LPI juga mendapat fee dari sponsor pertandingan, seperti dari dua produk unilever, yakni Rexona dan Clear. Dan tentunya dari Coca Cola yang tak lain adalah salah satu sponsor resmi Piala Dunia. Jadi ini adalah bukti, jika dikelola secara profesional, sepakbola kita tak akan kalah dengan negara mau seperti Inggris atau Spanyol.

Sumber: beritajatim.com